Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar
dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil
dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
1 Tim. 6:12

TARIK BUNTUT - Kiriman Pak Cahya Fiertra

Bahan:
  1. Tali rafia yang cukup banyak (bukan tali tambang jemuran) - 2 warna yang kontras (mis: kuning dan merah)
  2. Bendera segitiga/segiempat, sesuai warna tali rafia.
  3. Tongkat untuk mengikat bendera (misal: Bekas gagang pel/gagang sapu rumah tangga/bambu kecil 1.5 meter)
  4. Gunting.
  5. Peluit 2-3 buah, semakin banyak peserta semakin perlu banyak wasit.

Persiapan:
  1. Potong tali rafia sepanjang 40-50 cm sebanyak 2 set (dari 2 warna berbeda), sejumlah peserta masing-masing kelompok. (Siapkan beberapa cadangan untuk berjaga-jaga.)
  2. Ikatlah bendera (dari 2 warna berbeda) masing-masing pada tongkat kayu yang sudah disiapkan.
  3. Cari area yang lapang dan tidak ada perabotan, juga tidak becek.
  4. Tentukan area bermain dengan membuat garis batas dengan tali rafia.

Cara Bermain:
  1. Bagi anak-anak menjadi 2 kelompok.
  2. Kumpulkan 2 kelompok peserta dalam 1 barisan yang saling berhadapan di tengah lapangan.
  3. Minta tiap kelompok memilih kapten, lalu berikan kepada masing-masing kelompok 1 set potongan tali + panji-panji (bendera+tongkat) dengan warna yang sama.
  4. Bagikan tali rafia yang sudah dipotong-potong, sesuai warna panji yang dimiliki setiap kelompok.
  5. Perintahkan semua anak untuk memasukkan bajunya (shirt) ke dalam celana (rok), lalu menyelipkan potongan tali rafia miliknya di pinggang celana (rok) bagian belakang. Jadinya akan seperti buntut yang menjulur keluar minimum 30 cm di pinggul-nya. Pastikan buntut itu tidak boleh diikat.
  6. Suruh semua peserta balik kanan. Ini adalah waktu bagi wasit untuk memeriksa panjang tali yang keluar – tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang, juga tidak diikat.
  7. Suruh mereka balik kanan lagi dan berikan penjelasan tata cara permainan ini.

Tata Cara Bermain:
  1. Nyawa masing-masing pemain adalah "BUNTUT" yang ada di pinggang mereka, jadi kalau buntut itu sudah tercabut lawan, arti-nya sudah "mati" dan harus keluar dari area bermain.
  2. Tujuan dari permainan ini adalah untuk merebut panji-panji lawan (tentu saja yang boleh merebut adalah yang masih punya nyawa).
  3. Kemenangan kelompok dicapai dengan cara:
    1. Bisa merebut panji-panji lawan dan membawa-nya ke benteng sendiri, tetapi si pembawa panji-panji harus masih hidup.
    2. Mencabut semua nyawa peserta lawan.
    3. Jika sampai batas waktu 10 menit, belum ada yang menang, maka kemenangan dihitung dari banyaknya jumlah peserta yang masih hidup.
  4. Peserta wanita boleh mencabut buntut siapa-saja.
  5. Peserta laki-laki HANYA boleh mencabut buntut yang laki-laki juga.
  6. Peserta dewasa tidak boleh mencabut buntut peserta yang anak-anak.
  7. Peserta anak-anak boleh mencabut yang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.
  8. Tentukan area "benteng" dari kedua kelompok (jarak terjauh dari ujung-ujung lapangan), semua peserta berkumpul di benteng-nya masing-masing.
  9. Kapten harus meletakkan "panji-panji" (bendera+tongkat) di atas tanah di areal bentengnya.
  10. Panji-panji tidak boleh disembunyikan, harus jelas terlihat, dan dapat diraih (bukan ditaruh di atas pohon tinggi).
  11. Beri waktu 2 menit untuk masing-masing kelompok membuat strategi:
    1. Ingatkan "aturan no. 1-4" (siapa boleh mencabut siapa).
    2. Suruh mereka menetapkan strategi untuk menang (lihat no. 1-3 di atas).
    3. Bagaimana bertahan & menyerang, siapa-siapa saja?
  12. Masing-masing kelompok harus bertahan & menyerang (tidak boleh pasif/ bertahan saja)

Nah, waktu-nya untuk para wasit bersiap-siap lari sana lari sini, nyemprit sana nyemprit sini karena pasti ada banyak peserta yang sudah "mati" tetapi masih lari-lari ngejar lawan-nya.

Jika belum puas (biasanya mau main lagi karena penasaran), bisa diulang dengan pindah tempat benteng, ulangi urutan cara bermain di atas.
2 set game @ 8 menit, rasa-nya sudah cukup menguras tenaga peserta. Para ortu biasanya memilih minggir di game ke-1.

Perhatikan:
  1. Siapkan betadine & plester, juga minuman yang cukup.
  2. Peserta harus memakai sepatu sepanjang permainan.
  3. Sebelum hari H, ingatkan semua peserta untuk memakai “celana” dan bukan rok terusan (dress) atau celana monyet.