Harum bau minyakmu,
bagaikan minyak yang tercurah namamu,
oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!
Kid. 1:3
Bukan Pemborosan:

Hari 1 - Minggu

Syarat Pertama


Matius 15:8
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Sekarang kamu sudah tahu, mengapa Tuhan memberi perintah agar kita mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan? Mengapa ada ibu yang bersyukur untuk perintah yang luar biasa ini? Dan mengapa perintah mengasihi Tuhan ini adalah hukum yang terutama dan yang pertama?

Tuhan Yesus adalah satu persona yang hidup. Tidak ada cara lain untuk mengalami dan menikmati persona ini selain dengan mencintai-Nya.

Jika kamu mencintai sahabatmu, maka kamu akan menikmati waktu-waktu bersamanya dan saling menikmati apa yang kalian punya bersama. Semakin kamu mencintai sahabatmu, semakin kamu menikmati keberadaannya.

Demikian juga dengan Tuhan Yesus. Bagaimana kamu bisa mengalami dan menikmati Tuhan jika kamu tidak mencintai-Nya?

Tuhan Yesus bukanlah doktrin, Dia juga bukan 1 set karunia atau kekuasaan dan kekuatan. Tuhan Yesus adalah seorang persona yang hidup yang membutuhkan cinta kita, apresiasi kita, dan ketertarikan kita.

Dulu, aku sangat mementingkan bagaimana berpegang pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus, tetapi terhadap diri Tuhan sendiri, aku sangat dingin. Keadaanku persis seperti yang dikatakan dalam ayat di atas. Aku hanya memuliakan Tuhan dengan bibirku, padahal hatiku jauh dari Tuhan.

SEEKers, aku tidak mau seperti itu lagi. Aku mau hatiku membara mencintai Tuhan Yesus. Aku mau hatiku terus-menerus tertarik pada-Nya hingga aku senang datang kepada-Nya terus-menerus.

Di Alkitab, ada 1 Kitab yang menggambarkan alangkah indahnya dan eloknya Tuhan Yesus itu, hingga Dia patut dicintai. Kitab itu namanya adalah Kitab Kidung Agung.

Semoga aku bisa mengalami semua kemanisan, kecantikan, keelokan, keindahan, Tuhan yang digambarkan di Kitab Kidung Agung.

Kamu perlu mencintai Tuhan dan bukan barang-barang pemberian-Nya. Kamu tidak mungkin mencintai talenta yang Tuhan berikan lalu berkata, “Ohhh… talentaku, engkau sangat indah. Aku mencintaimu.” Aneh sekali, bukan?

Tetapi kamu bisa ribuan kali berkata, “Tuhan Yesus, Engkau luar biasa cantik. Engkau patut dicintai. Ya Tuhan Yesus, aku tertarik pada-Mu. Aku mencintai-Mu.”

Bayangkan seandainya di rumahmu ada kursi, sofa, meja, ranjang, yang sangat bagus dan mahal. Bisakah kamu berkata kepada barang-barang bagus itu, “Oh kursi, oh meja, engkau sangat cantik dan indah. Aku mencintaimu.”? Semakin kamu ngomong ke barang-barang itu, semakin kamu gila.

Tetapi semakin kamu ngomong kepada Tuhan, semakin kamu bisa mengalami dan menikmati Dia, karena Tuhan Yesus bukan kursi, bukan sofa, bukan doktrin, bukan ajaran, bukan karunia-karunia, bukan kekuatan. Dia adalah seorang Persona yang patut dicintai.

Kamu mungkin tahu bahwa Tuhan Yesus adalah roti surgawi, tetapi jika kamu tidak benar-benar mencintai Tuhan Yesus, yang kamu bicarakan hanyalah ajaran tentang roti surgawi dan kamu tidak bisa menikmatinya.

Jika kamu ingin mengalami dan menikmati Tuhan Yesus sebagai roti surgawi, kamu perlu mencintai Dia. Kalau kamu mencintai Tuhan Yesus, bahkan jika kamu tidak tahu ajaran tentang roti surgawi, kamu tetap akan mengalami dan menikmati Dia sebagai roti surgawi yang mengenyangkan kamu.

Mencintai Tuhan adalah syarat pertama untuk mengalami dan menikmati Dia.

SEEKers, sudah siapkah kamu untuk mengalami dan menikmati Tuhan yang kaya limpah itu? Yuk, kita berdoa terus agar hati kita benar-benar didapatkan oleh Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, tunjukkanlah cinta-Mu padaku dan buatlah aku terus-menerus mencintai-Mu dengan hati yang membara.



Hari 2 - Senin

Pernyataan Diri Tuhan


Yohanes 14:21
Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.

Tuhan Yesus dalam Kitab Yohanes 14:21 mengatakan, “Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

SEEKers, kamu pasti mau dikasihi oleh Bapa, dikasihi oleh Tuhan, dan mendapat pernyataan diri Tuhan, bukan? Kalau ya, maka kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi.

O… alangkah pentingnya dikasihi oleh Bapa, dikasihi oleh Tuhan, dan mendapat pernyataan diri Tuhan. Tanpa pernyataan diri Tuhan, mungkin saja kamu rajin beribadah, menghafal banyak ayat Alkitab, tetapi semua itu tidak bisa menjamah kamu, tidak bisa menggerakkan hati kamu, tidak bisa memberimu kuasa, kekuatan, sukacita, damai sejahtera, dan tidak bisa menggubah hidupmu.

Aku perlu pernyataan diri Tuhan, kamu juga perlu pernyataan diri Tuhan, semua orang Kristen sangat perlu pernyataan diri Tuhan, agar hidup kita indah dan bermakna.

Selain itu, orang lain akan merasakan bahwa di atas diri kita ada sesuatu yang berbeda, bukan karena penampilan kita aneh, atau sikap kita misterius, atau tingkah laku kita nyentrik, tetapi karena ada penyertaan Tuhan.

Ada satu kisah dalam Alkitab, tentang perempuan bangsawan Sunem yang berkata kepada suami¬nya, "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus” (2 Raja-raja 4:9).

Apa yang diperlihatkan Elisa kepada perem¬puan itu? Elisa tidak melakukan perbuatan ajaib di depan perempuan itu, namun setiap kali datang, ia selalu memberinya satu perasaan akan penyertaan Tuhan.

Orang-orang yang mengasihi Tuhan memang luar biasa pengaruhnya. Tuhan Yesus juga mengatakan dalam Kitab Yohanes 14:23, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Bapa dan Tuhan memang menyertai semua orang percaya, orang Kristen. Tetapi, Bapa dan Tuhan diam bersama-sama dengan orang yang mengasihi Dia.

Kitab Roma 8:28 mengatakan, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.” Banyak orang tahu mengenai ayat ini, tetapi hanya se¬jenis orang saja yang dapat menerima kebaikan ini, yaitu orang yang mengasihi Tuhan.

SEEKers, jika aku tidak mengasihi Tuhan, mungkin tidak ada satu perkara pun yang bisa men¬datangkan kebaikan bagiku. Tuhan bukan mengubah segala sesuatu; Tuhan mau mengubah aku. Jika aku mengasihi Tuhan, sekalipun semua tetap demikian, tidak ada yang berubah, aku akan menerima kebaikannya.

Adakalanya aku menyalahkan per¬kara-perkara yang menimpa diriku, tetapi kalau aku me¬ngasihi Tuhan, semuanya tidak akan terhitung apa-apa lagi. Bahkan keadaan sekeliling yang tidak menyenangkan, akan berfaedah bagiku, jika aku mengasihi Tuhan.

SEEKers, yuk kita lebih mengasihi Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, aku rindu menjadi orang yang dikasihi oleh Bapa, dikasihi oleh-Mu, dan mendapatkan pernyataan-Mu. Aku juga rindu agar Bapa dan Engkau diam bersama-sama denganku. Ya Tuhan Yesus, belaskasihi aku menjadi orang yang terus membara mengasihi-Mu.



Hari 3 - Selasa

Mahkota Kehidupan


Yakobus 1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Kitab satu Korintus 2:9 mengatakan, “Tetapi seperti ada tertulis: ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.’"

Yang di¬sediakan Tuhan bagi orang yang percaya kepada-Nya adalah hidup yang kekal, tetapi yang disediakan Tuhan bagi orang yang mengasihi-Nya adalah perkara-perkara yang akan da¬tang, perkara-perkara kekal.

Perkara-perkara yang akan datang itu hanya dapat di¬ketahui oleh orang-orang yang mengasihi Tuhan. Jika ada orang berkata, bahwa ia telah melihat sesuatu yang indah, atau ia telah mendengar sesuatu yang indah, atau ia pernah memikirkan sesuatu yang indah; ketahuilah, itu ti-dak seindah yang kelak akan diperoleh orang yang menga¬sihi Tuhan, sebab yang akan datang ini belum pernah dilihat oleh mata siapa pun, dan belum pernah didengar oleh telinga mana pun, bahkan tidak pernah timbul dalam pikiran seorang manusia pun.

Tetapi kepada orang-orang yang mengasihi-Nya, Tuhan akan menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah (1 Kor. 2:10).

Dengan kata lain, pada masa ini juga, seorang yang mengasihi Tuhan dapat menikmati kebaikan-kebaikan yang belum pernah dilihat, didengar, dan dipikirkan oleh manusia. Ketika Tuhan menyatakannya, kamu akan berseru, "Oh Tuhan, aku tidak mau yang lain, aku hanya mau mencintai-Mu dan makin mencintai-Mu saja!"

Mengasihi Tuhan itu tidak gampangan dan tidak murahan. Untuk mengasihi Tuhan, ada harga yang perlu kita bayar juga. Kitab Yakobus 1:12 mengatakan, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”

Kita sering menduga, kalau kita ingin mendapatkan mahkota kehidup¬an, entah harus melakukan berapa banyak pekerjaan bagi Tuhan. Namun ayat ini mengatakan bahwa syarat untuk mendapat mahkota kehidupan hanya ada 1, yaitu mengasihi Tu¬han. Bukan cuma mengasihi Tuhan, tetapi yang bertahan dalam pencobaan dan yang sudah tahan uji.

Semua orang, baik yang mengasihi Tuhan maupun yang tidak mengasihi Tuhan, akan menghadapi banyak sekali pencobaan. Tidak ada hidup yang tanpa masalah. Tetapi, orang yang mengasihi Tuhan dan yang bertahan dalam pencobaan dan yang sudah tahan uji, akan mendapatkan mahkota kehidupan.

Bagaimana kita bisa bertahan dalam pencobaan dan tahan uji? (Ingatlah bagaimana Tuhan mengasihi kamu.)

Kitab Galatia 2:20 mengatakan, "Dia mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku", lalu Kitab Roma 5:8 mengatakan, "Akan tetapi Allah menunjuk¬kan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati un¬tuk kita, ketika kita masih berdosa."

Mengapa Tuhan menghendaki kita mengadakan ibadah pemecahan roti (perjamuan kudus) sekali seming¬gu? Sebab Dia tidak menginginkan kita terpisah terlalu jauh dengan-Nya, sehingga gampang melupakan kasih-Nya.

SEEKers, jika suatu hari, kasih Tuhan dan salib-Nya tidak bisa menggerakkan hatiku lagi, pada hari itulah aku telah jatuh. Bapak Ro¬bert telah menangis beberapa bulan lamanya, karena ia merasa tidak tergerak oleh salib Tuhan; ia berhenti me¬nangis setelah salib Tuhan dapat menggerakkan hatinya lagi. Karenanya terjadilah kebangunan rohani yang terkenal da¬lam sejarah, yaitu kebangunan di Wales. Sampai hari ini, ti¬dak pernah terjadi kebangunan yang lebih hebat daripada kebangunan kali itu.

Doa:
Tuhan Yesus, betapa Engkau sudah mengasihi aku. Jangan biarkan hatiku dingin dan hambar terhadap kasih-Mu. Buatlah hatiku terus membara dan berkobar-kobar mengasihi-Mu, hingga aku tahan menghadapi segala pencobaan dan terus tahan uji.



Hari 4 - Rabu

Pemborosankah?


Markus 14:3
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

Jika manfaat mengasihi Tuhan itu sungguh luar biasa, lalu, keterlaluankah jika kita mempersembahkan segala-galanya bagi Tuhan?

Adakah yang terlalu mahal, terlalu berlebihan untuk Tuhan?

Dulu ketika Maria memecahkan buli-buli pualam berisi minyak narwastu yang mahal harganya di atas diri Tuhan Yesus, ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain, “Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?” (Mrk. 14:4).

Apakah "pemborosan" itu? Pemborosan berarti memberi lebih banyak daripada yang diperlukan. Jika Rp. 1.000,00 sudah cukup, tetapi kamu memberi Rp. 10.000,00, itulah pemborosan. Jika 2 g sudah cukup, tetapi kamu memberi 1 kg, itulah pemborosan. Jika 3 hari sudah cukup untuk merampungkan suatu tugas dengan baik, tetapi kamu menghabiskan 5 hari atau 1 minggu untuk itu, itulah pemborosan. Pemborosan berarti kita telah mengeluarkan harga yang terlalu besar.

Bagi Yudas, seorang murid Tuhan yang tidak pernah memanggil Tuhan Yesus, sebagai "Tuhan", perbuatan Maria adalah suatu pemborosan. Yudas mewakili dunia ini. Dalam pandangan orang-orang dunia, mencintai Tuhan dan mengorbankan segalanya bagi Tuhan, adalah tindakan yang berlebihan, suatu pemborosan.

Tuhan Yesus tidak pernah dicintai dan mendapat tempat di dalam hati orang dunia, karena itu jangankan mempersembahkan minyak narwastu yang murni, mempersembahkan air pun dianggap sebagai pemborosan.

Pandangan pemborosan muncul dalam kekristenan hanya bila orang Kristen salah menilai Tuhan kita. Persoalannya ialah sejauh mana penghargaan kita terhadap-Nya? Jika kita tidak begitu menghargai-Nya, penyerahan yang paling sedikit pun kepada-Nya akan kita anggap pemborosan.

Tetapi jika kita benar-benar menghargai-Nya, maka tidak ada sesuatu pun yang akan terlalu berlebihan bagi-Nya, tidak ada yang terlalu mahal bagi-Nya. Sampai pun kita mencurahkan semua barang yang paling berharga dan paling mustika, kita tidak akan merasa bahwa perbuatan itu adalah pemborosan.

Bagaimanakah kamu menilai Tuhan? Dia sudah memberikan segalanya, bahkan nyawa-Nya bagimu, bahkan Dia bermaksud menyelamatkan kamu dari jebakan Iblis. Dan Dia juga memberikan nilai setinggi-tingginya untuk orang-orang yang mencintai-Nya. Itulah sebabnya Dia menyediakan kebaikan demi kebaikan bagi mereka yang mencintai-Nya, Dia bersama Bapa akan diam dengan orang-orang yang mencintai-Nya, Dia juga akan menyatakan diri-Nya, memberi kekuatan, penghiburan, kuasa, ketekunan, kesabaran, kasih karunia demi kasih karunia setiap saat, dan masih banyak lagi. Belum lagi mahkota kehidupan yang telah Dia siapkan, masa depan yang mulia dan bahagia bagimu.

Maria tidak salah menilai Tuhan Yesus. Maria menilai Tuhan Yesus lebih berharga dari apa pun juga. Itulah sebabnya ia rela mencurahkan minyak narwastu murni yang mahal harganya, yang ditaruh dalam buli-buli pualam yang juga mahal harganya.

Buli-buli itu begitu dipecahkan, tidak bisa dipakai lagi. Jadi, buli-buli pualam yang mahal harganya itu di tangan Maria cuma punya kegunaan 1 kali, yaitu mengurapi Tuhan Yesus. Begitu diserahkan kepada Tuhan, selanjutnya tidak ada gunanya lagi.

Maria sama sekali tidak merasa sayang dengan apa yang ia punyai. Kalau saja ia punya segala sesuatu, ia akan berikan semuanya kepada Tuhan Yesus.

SEEKers, yuk mohon belas kasihan Tuhan agar mengubah pandangan kita, tidak seperti orang-orang dunia, tetapi seperti Maria.

Doa:
Tuhan Yesus, bukalah mataku agar bisa melihat Engkau yang begitu berharga. Ya Tuhan Yesus, aku ingin seperti Maria yang rela mencurahkan segalanya bagi-Mu.



Hari 5 - Kamis

Perbuatan Baik


Markus 14:6-7
Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

“Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin” (Mrk. 14:5).

Mereka mengira beramal kepada orang miskin jauh lebih bermanfaat. Tuhan tidak menentang mereka beramal kepada orang-orang miskin, tetapi Dia menentang mereka yang mengatakan bahwa sesuatu yang diperbuat di atas diri Tuhan adalah pemborosan.

Tuhan berkata kepada mereka, “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.” Maksud Tuhan ialah: Beramal kepada orang-orang miskin masih banyak kesempatannya, tetapi kesempatan untuk melayani Aku, akan segera berlalu.

Murid-murid berpendapat, bahwa 300 dinar le¬bih itu dapat disedekahkan kepada banyak orang miskin, dan mungkin cukup untuk menghidupi mereka beberapa bulan. Dengan demikian, uang itu akan lebih berguna untuk per¬kara-perkara praktis.

Hari ini, di dalam gereja, juga ada 2 golongan orang ini. Segolongan orang merasa harus mempersembahkan segala-galanya ba¬gi Tuhan sebab merasa Tuhan patut dikasihi; mereka tidak mempedulikan untung atau rugi, sukses atau gagal, mereka hanya memperhatikan ingin menyenangkan hati Tuhan saja; mereka mau melakukan apa saja untuk Tuhan, sekalipun itu merupakan pemborosan bagi orang lain.

Segolongan lainnya berpendapat, bahwa segala-galanya harus diletakkan pada tempat yang bermanfaat. Di mana ada gunanya, letakkanlah di situ; di mana ada hasil, letakkanlah di sana. Jika mau ber¬buat demikian, maka akan bisa membawa lebih banyak orang untuk menerima Tuhan; jika mau berbuat demikian, akan lebih banyak membantu orang; jika mau ber¬buat demikian, pekerjaan kita akan semakin besar.

Yang diperhatikan orang-orang itu ialah, mana yang lebih berhasil dan mana yang lebih efisien. Tetapi, SEEKers, konsepsi pragmatis seperti ini adalah prinsip Yudas!

Yudas benar-benar se¬orang ahli ekonomi. Begitu ilmu ekonomi masuk ke dalam hati kita, cinta terhadap Tuhan akan hilang dari dalam hati kita. Kalau kita selalu berhitung-hitungan dengan Tuhan, maka rasa cinta pasti akan lenyap.

"Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Perkataan ini pertama kali diucapkan oleh Yudas, kemudian murid-murid lainnya ikut mengatakan demikian.

“Lalu mereka memarahi perempuan itu.”
Pada mulanya mereka hanya mencela, kemudian bangkitlah amarah mereka kepada perempuan itu. Tetapi Tuhan malah berkata, “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia?” Maksud Tuhan ialah, Maria terlalu mengasihi Tuhan itu tidak mengapa; kalian tidak perlu mencela dan memarahinya; jika kalian mencela dan memarahinya berarti kalian menyusahkannya. Jika kalian bisa mencintai Aku seperti Maria, itulah yang paling baik; jika tidak bisa, janganlah kalian menghalangi orang lain mencintai Aku.

Persoalannya bukan orang miskin mendapat¬kan bantuan apa, masyarakat mendapatkan faedah apa, negara mendapatkan manfaat apa, melainkan apa yang Tu¬han dapatkan? Haleluya! Tuhan mendapatkan cinta yang mutlak. Itulah sebabnya Tuhan menganggap perbuatan Maria itu benar dan baik, maka Dia pun berkata, “Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.”

SEEKers, dambakah kamu mendengar perkataan Tuhan ini ditujukan untukmu ? Aku sangat damba mendengarnya.

Doa:
Tuhan Yesus, ajar aku melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Mu, perbuatan yang Engkau perkenan. Ya Tuhan Yesus, aku mencintai-Mu.



Hari 6 - Jumat

Apa yang Dapat Dilakukan


Markus 14:8
Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.

Di zaman itu, minyak zaitun yang dicampur dengan wewangian lebih sering digunakan karena lebih murah. Dan orang-orang kaya membuka minyak narwastu hanya untuk tamu yang sangat penting.

Selain itu, keuangan seorang wanita di zaman itu bergantung kepada ayahnya atau suaminya. Maria sepertinya tidak memiliki ayah atau suami. Ia bekerja untuk menghidupi diri sendiri. Tetapi ia tidak merasa sayang terhadap minyak narwastu murni yang mahal harganya itu. Ia merasa Tuhan Yesus patut mendapatkan yang terbaik.

Saat Maria menuangkan minyak narwastu itu ke atas diri Tuhan Yesus, ia tidak memikirkan bahwa ia sedang berada di dalam rumah orang lain. Ia juga tidak memikirkan keuangan rumah tangganya serta kesulitan-kesulitan yang akan dihadapinya di kemudian hari. Ia juga tidak peduli bahwa orang-orang mencela serta marah kepadanya.

Tekadnya sudah bulat. Ia akan mencurahkan hartanya itu, miliknya yang sangat berharga hanya untuk Tuhan Yesus. Ia mau mempersembahkan yang terbaik dan termahal buat Tuhan dan ia tidak perlu menghiraukan segala-galanya. Inilah persembahan yang sempurna.

Begitu minyak itu tercurah, harum semerbaklah seluruh ruangan itu. Tidak hanya saat itu, rumah itu penuh dengan bau yang harum, bahkan sampai saat ini pun, ketika kita membaca kisah ini, seakan-akan masih tercium bau harum tersebut.

Mula-mula perbuatan Maria hanya menarik perhatian orang, kini malah dapat dicium orang. Cinta dan persembahan yang sedemikian kepada Tuhan membawa keharuman sepanjang masa, bahkan hingga kekal.

Mencintai Tuhan itu tanpa batas, tidak mungkin keterlaluan atau berlebihan. Tuhan berkenan kalau kita mencintai-Nya tanpa menghiraukan apa pun. Mencintai-Nya tanpa alasan, mencintai-Nya dengan segala kemesraan.

Tuhan Yesus berkata, “Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya” (Mrk. 14:8). Di sini bukan mempermasalahkan berapa banyak yang sudah ia gunakan di atas diri Tuhan, mahal atau murah, melainkan masih ada sisanya atau tidak.

Bagi seorang hartawan, mempersembahkan lebih banyak kepada Tuhan, tidaklah sukar, tetapi bagi seorang miskin, hendak mempersembahkan miliknya kepada Tuhan, sungguh sulit, apalagi jika mempersembahkan semuanya tanpa sisa.

Maria ini telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Dia tidak menyisakan apa-apa bagi dirinya sendiri. “Apa yang dapat dilakukannya” inilah yang menyebabkan Tuhan memujinya.

Tanpa melakukan sebisa-bisanya berarti tidak ada cinta. Melakukan sebisa-bisanya berarti mencintai Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan.

Melakukan apa yang dapat dilakukannya berarti segala sesuatu Maria ada di sini. Dengan perkataan lain, Maria telah memboroskan segalanya yang bisa ia boroskan tanpa sisa ke atas diri Kristus.

Syukur kepada Tuhan, sepanjang zaman ini telah ada banyak orang yang kalau tidak memboroskan dirinya pada Tuhan, akan menjadi orang-orang yang sangat berguna bagi dunia. Mereka bisa menjadi sastrawan, ilmu¬wan, dokter, atau pengusaha sukses. Namun mereka telah memboroskan diri sampai habis untuk Tuhan.

SEEKers, hari ini, Tuhan memanggil orang yang mau memboroskan diri bagi-Nya! Sudahkah kamu melakukan apa yang dapat kamu laku¬kan?

Tuhan berkata bahwa Maria telah melakukan apa yang dapat dilakukannya! Sudahkah kamu melakukan apa yang dapat kamu lakukan? Oh! Sampai di mana Injil diberitakan, pemborosan ini juga diberitakan di situ! Haleluya!

Doa:
Tuhan Yesus, aku damba melakukan apa yang bisa aku lakukan bagi-Mu. Aku tidak mau jadi Yudas. Aku mau mencintai-Mu dengan segenap hatiku, jiwaku, akal budiku, dan kekuatanku.



Hari 7 - Sabtu

Dia Mati Bagiku


2 Korintus 5:15
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Mengapa Maria berbuat demikian? Mari kita dengarkan bagaimana Tuhan mengatakannya. Tuhan berkata, “Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.” Maria tahu bahwa beberapa hari lagi Tuhan akan mati. Ia sadar bahwa Tuhan mati baginya, kematian Tuhan menyebabkan ia terhindar dari hukuman dosa. Itulah sebabnya ia sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah mencintainya, dan ia tidak bisa tidak mencintai Tuhan. Maka Maria memutuskan untuk mengurapi Tuhan selama masih ada kesempatan.

Paulus ber¬kata, "Satu orang sudah mati unluk semua orang" (2 Kor. 5:14). Inilah Injil. Tetapi Paulus tidak berhenti sampai di sini, selanjutnya ia berkata, "Supaya mereka yang hidup, tidak lagi hi¬dup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka" (ay. 15). Inilah yang dilakukan oleh Maria. Tuhan adalah Tuhan yang telah mati bagiku. Tujuan kematian dan kebangkitan-Nya ialah supaya aku hidup bagi-Nya.

Maria menuang¬kan minyak wangi ke atas kepala dan tubuh Tuhan adalah untuk penguburan Tuhan. Maria berpikir, "Aku sudah melihat bagaimana Tuhan membangkitkan adikku dari kemati¬an. Telah 4 kali Dia berkata kepada murid-murid-Nya, bah¬wa Dia akan mati (Lihat Mat. 16:21; 17:22-23; 20:17-19; 26:1-2), namun murid-murid-Nya tidak mengerti untuk apa Dia mati. Tetapi aku tahu. Se¬telah Dia mati, tentu ada orang yang mengurapi-Nya dengan minyak wangi, mur, dan kemenyan, tetapi aku tidak mau melakukan hal itu setelah Dia mati; aku mau melakukannya ketika Dia masih hidup. Aku mau mencurahkan segala-gala¬ku ke atas diri-Nya. Apakah gunanya kalau aku mengurapi-Nya setelah Dia mati? Mumpung Dia masih hidup, lebih baik aku mengurapi-Nya sekarang juga!"

Lalu, kapankah Maria melakukan hal itu? Ketika Tuhan se¬dang duduk makan. Sebelum orang lain me¬lakukannya, Maria dengan diam-diam melakukannya di atas diri Tuhan. Apakah artinya ini?

Banyak orang mau kesela¬matan, namun tidak mau Juruselamat; banyak orang menghargai keselamatan, namun tidak menghargai Juruselamat; banyak orang mengindahkan agama Kristen, namun tidak mengindahkan Kristus; banyak orang menghargai pekerjaan penebusan, namun tidak menghargai Tuhan Penebus; banyak orang menghargai salib Kristus, namun tidak menghargai Kristus yang tersalib.

Banyak orang bertanya, "Apakah untung¬nya bila aku percaya Yesus? Inilah pertanyaan mereka yang pertama. Mereka tidak bertanya, "Jika aku percaya Yesus, aku harus memiliki hubungan yang bagaimana dengan Tu¬han Yesus?

Hanya Maria yang mengetahui hal ini. Inilah ti¬tik perbedaannya. Maria tahu, "Tuhan mati bagiku, bangkit bagiku, aku harus memberikan cinta dan segala-galaku ke¬pada-Nya. Aku harus meleburkan segala-galaku ke dalam minyak narwastu murni ini untuk kemudian kucurahkan ke atas diri Tuhan."

SEEKers, Tuhan sudah mati bagiku supaya aku yang hidup tidak lagi hidup untuk diriku sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan bangkit bagiku. Itulah sebabnya aku bukan cuma mau mempersembahkan yang terbaik buat Tuhan, aku juga akan menjaga hatiku terus mencintai Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu. Terima kasih karena Engkau telah mati dan telah bangkit bagiku. Ya Tuhan Yesus, hidupku adalah milik-Mu dan bagi-Mu.