Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan
setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada
segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.
Ul. 11:1
Kasihilah Tuhan:

Hari 1 - Minggu

Mencintai Tuhan


Mazmur 4:3
Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?

Manusia adalah "mahkluk" yang mempunyai cinta kasih. Di atas diri manusia ada satu barang yang ajaib, yaitu cinta kasih. Kalau kamu disuruh untuk tidak mencintai apa pun, kamu pasti tidak bisa. Ma¬nusia tidak bisa tidak mencintai sesuatu. Kalau seseorang tidak mempunyai sasaran untuk dicintai, pastilah orang itu tidak punya hati.

Tuhan tidak hanya memberimu otak, Tuhan juga memberimu hati, dan dalam hati ini, Tuhan khusus menaruh satu fungsi, yaitu cinta kasih.

Hati su¬dah ada di dalam diri manusia sebelum manusia jatuh; yakni ketika Tuhan menciptakan manusia. Sebelum jatuh, Adam dan Hawa dalam taman Eden bukanlah ma¬nusia dari kayu atau dari batu; mereka bukan batu yang dijodoh¬kan dengan kayu, yang tidak mempunyai cinta dan kasih. Tidak! Hati yang di dalam mereka, penuh dengan fungsi cinta kasih.

Sebab itu, semua manusia, termasuk kamu dan aku, tidak mungkin tidak mencintai sesuatu, manusia pasti mencintai sesuatu.

Mengapa Tuhan menciptakan fungsi cinta kasih di da¬lam manusia? (Karena Tuhan ingin manusia mencintai diri-Nya.)

Tuhan tidak bisa memaksa kamu untuk mencintai diri-Nya. Tetapi Tuhan sudah membuktikan cinta-Nya yang luar biasa besar. Tuhan sudah memberikan segala sesuatu, bahkan memberikan diri-Nya sendiri untuk mati bagimu.

Dan ketika kamu sering melupakan atau mengecewakan Tuhan, Tuhan tetap mencintai kamu. Cinta Tuhan kepada kamu tidak pernah berubah dan tidak pernah berkurang.

Tuhan juga merancangkan masa depan yang mulia bagimu. Agar kamu bisa mencapai tujuan-Nya yang mulia itu, Tuhan dengan sabar mengatur situasi demi situasi yang cocok untukmu.

Jadi SEEKers, apa lagi yang mau kita lakukan? (Yuk, kita berikan hati dan cinta kita pada Tuhan.)

Menurutmu, pantaskah kita mencintai barang-barang lain dan tidak mencintai Tuhan? (Tidak!) Mencintai barang-barang lain lebih dari mencintai Tuhan adalah kesalahan.

Cinta kasih yang di dalam diri kita, seharusnya hanya untuk Tuhan. Manusia, perkara, dan benda di luar Tuhan, kalau menjadi sasaran cinta kasih kita, semuanya salah. Dengan kata lain, kalau cinta kasih kita diletak¬kan pada diri Tuhan itu benar, kalau cinta kasih kita di-letakkan di luar diri Tuhan, itu salah.

Hal ini sama seperti kita perlu makan, tetapi jangan makan makanan yang beracun. Demikian juga dengan cinta kasih, kita perlu waspada dengan apa yang kita cintai. Ada sasaran cinta yang beracun, ada sasaran cinta yang tidak beracun.

Kalau kamu mencintai yang beracun, kamu akan mendapat celaka; kalau kamu mencintai yang tidak beracun, kamu akan selamat dan mendapatkan faedah.

Semua barang di luar Tuhan beracun. Barang apa saja, asal ditaruh di dalam Tuhan, menjadi steril. Semua cinta kasih harus melewati Tuhan, semua cinta kasih harus dibawa ke dalam Tuhan. Ilmu pengetahuan, pendidikan, harus kamu bawa ke dalam Tuhan. Orang tua, adik, kakak, dan semua anggota keluargamu, harus kamu bawa ke dalam Tuhan. Segala sesuatu yang kamu cintai, harus dibawa ke dalam Tuhan. Cintailah mereka di dalam Tuhan.

SEEKers, aku akan mendoakan apa saja dan siapa saja yang aku cintai dan mohon agar Tuhan mengangkat rasa cintaku itu pada benda, orang, atau apa saja yang Tuhan tidak berkenan.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk cinta kasih yang Engkau berikan. Ya Tuhan Yesus, buatlah aku mencintai-Mu saja.



Hari 2 - Senin

Mencintai di Luar Tuhan


Matius 10:37
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

Mengapa semua cinta kasih harus melewati Tuhan, dan mengapa semua cinta kasih harus dibawa ke dalam Tuhan?

Atau dengan kata lain, mengapa segala sesuatu yang aku cintai, harus dibawa ke dalam Tuhan? Mengapa aku harus mencintai di dalam Tuhan?

Mengapa aku perlu mendoakan apa saja dan siapa saja yang aku cintai dan mohon agar Tuhan mengangkat rasa cintaku itu pada benda, orang, atau apa saja yang Tuhan tidak berkenan?

(Karena jiwa yang kita pakai untuk mencintai itu sudah dirusaki, dicemari, dan dikuasai oleh Iblis.)

Kok bisa?!?

Ketika Adam dan Hawa memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, unsur jahat dari si Iblis masuk ke dalam tubuh manusia.

Kitab Roma 7:17 dan 20 menunjukkan bahwa unsur jahat dari Iblis ini adalah dosa. Karena itu, Paulus menyebut tubuh kita sebagai tubuh dosa (Rm. 6:6).

Iblis menjadikan tubuh dosa kita ini sebagai tumpuan, tempat ia menggarapkan dirinya masuk ke dalam jiwa manusia.

Sebagai akibat dari pekerjaan Iblis, jiwa kita dirusaki, diracuni, dikendalikan, dan dikuasai oleh dosa sehingga menjadi ego.

Walaupun cinta kasih itu pemberian Tuhan dan bagus, tetapi karena kita mencintai sesuatu dengan jiwa kita yang telah dirusaki, diracuni, dikendalikan, dan dikuasai oleh dosa ini, akibatnya pasti celaka dan tidak akan mendatangkan faedah bagi pekerjaan Tuhan.

Itulah sebabnya mengapa dalam Kitab Lukas 14:26 Tuhan Yesus mengatakan, "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Apa maksudnya? Apakah kita tidak boleh mencintai keluarga kita? Tidak boleh mencintai apa pun?

(Kita harus mencintai keluarga kita, tetapi kita mencintai dengan jiwa yang sudah disucikan.)
Membenci yang dimaksud Tuhan Yesus dalam Kitab Lukas 14:26 adalah tidak mencintai dengan jiwa yang sudah dirusaki, diracuni, dikendalikan, dan dikuasai oleh Iblis. Atau istilah lainnya adalah tidak mencintai dengan cinta alamiah.

Jiwa kita perlu disucikan. Kitab 1 Petrus 1:22 memberi tahu kita bahwa jiwa kita perlu disucikan, “Karena kamu telah menyucikan dirimu (jiwamu – terjemahan yang benar) oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas…”.
Jiwa kita itu seperti lem, sehingga apa saja yang menyentuhnya akan lengket, misalnya motor, baju, model rambut, parfum, tas, hape, blackberry, netbook, ipad, facebook, dll.

Padahal ketika ada barang di luar Tuhan yang menduduki jiwa kita, maka secara otomatis jiwa kita akan unggul dan berkuasa atas seluruh diri kita. Kalau jiwa kita berkuasa, maka kita hanya akan peduli dengan apa yang dicintai jiwa kita dan akibatnya, Tuhan yang di dalam roh kita tidak akan kita pedulikan.

Walaupun kita tahu bahwa kita perlu terus datang pada Tuhan, memanggil nama-Nya, ngobrol dengan-Nya, menyanyi memuji Dia, berdoa, membaca Alkitab, berpenyegaran pagi, dll., kita tidak akan mampu melakukannya. Jiwa kita begitu berkuasa sehingga ia bisa mengunci roh kita.

SEEKers, alangkah pentingnya kita menyucikan jiwa kita.

Doa:
Tuhan Yesus, sucikanlah jiwaku dari semua barang, hal, dan orang yang tidak Engkau perkenan. Ya Tuhan Yesus, ajar aku selalu mendoakan apa pun yang lengket di jiwaku dan menyerahkannya pada-Mu, mohon Engkau yang membereskannya bagiku.



Hari 3 - Selasa

Salah Mencintai dan Tidak Mencintai


2 Timotius 3:1-2
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.

Jika jiwa kita yang sudah jatuh itu menguasai seluruh diri kita, akibatnya akan fatal. Kitab 2 Timotius 3:1 menjelaskan keadaan itu, "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.” Mengapa bisa ada masa yang sukar? (Karena mereka hanya peduli dengan apa yang dicintai jiwa mereka, sehingga mereka salah dalam hal mencintai dan tidak mencintai.)

Yuk, kita perhatikan lagi ayat-ayat selanjutnya, dari ayat 2-5 (yang tertulis di dalam kurung adalah terjemahan yang benar):
  1. Manusia akan mencintai dirinya sendiri
  2. dan menjadi hamba uang (mencintai uang).
  3. Mereka akan membual
  4. dan menyombongkan diri,
  5. mereka akan menjadi pemfitnah,
  6. mereka akan berontak terhadap orang tua
  7. dan tidak tahu berterima kasih,
  8. tidak mempedulikan agama,
  9. tidak tahu mengasihi,
  10. tidak mau berdamai,
  11. suka menjelekkan orang,
  12. tidak dapat mengekang diri,
  13. garang,
  14. tidak suka yang baik (tidak mencintai yang baik),
  15. suka mengkhianat,
  16. tidak berpikir panjang,
  17. berlagak tahu,
  18. lebih menuruti hawa nafsu (lebih mencintai kesenangan),
  19. dari pada menuruti Allah (dan tidak mencintai Allah).
  20. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.

Dalam 5 ayat Alkitab di atas, ada 3 tempat yang mengatakan "mencintai", dan ada 2 tempat yang mengatakan "tidak mencintai”.

Tiga tempat yang mengatakan "mencintai" adalah "mencintai dirinya sendiri", "mencintai uang", dan "mencintai kesenang¬an".

Dua tempat yang mengatakan "tidak mencintai" adalah "tidak mencintai yang baik" dan "tidak mencintai Allah".

Baik bagi khalayak ramai maupun bagi individu, prinsipnya hanya satu. Kesukaran khalayak ramai disebabkan karena salah “mencintai”, kesukaran individu juga disebabkan karena salah “mencintai”. Bagaimana hari depanmu, bagai¬mana seumur hidupmu, sepenuhnya tergantung pada apa yang kamu cintai dan apa yang tidak kamu cintai.

Orang muda sering mempunyai satu konsepsi, me¬ngira kalau dirinya dilahirkan dalam keluarga yang cukup mampu, mene¬rima pendidikan yang tinggi, dan mendapat lingkungan yang baik, hari depannya pasti cerah dan baik. Tetapi menurut Alkitab, konsepsi itu tidak tepat. Hari depan dan seumur hidupmu bukan tergantung pada keluarga yang membesarkanmu, bukan tergantung pada pendidikan yang kamu terima atau lingkungan yang kamu hadapi. Hari depan dan seumur hidupmu sepenuhnya tergantung pada apa yang kamu cintai dan apa yang tidak kamu cintai.

SEEKers, yuk kita segera menyucikan jiwa kita! Janganlah kita mencintai diri sendiri, uang, dan kesenangan; dan janganlah kita tidak mencintai yang baik; dan janganlah kita tidak mencintai Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah aku agar setiap hari menyucikan jiwaku. Jangan biarkan aku dikuasai jiwaku yang sudah jatuh dan mencintai apa yang dicintai jiwaku. Buatlah aku mencintai yang baik dan mencintai Tuhan.



Hari 4 - Rabu

Awas Jebakan!


1 Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.

Cobalah renungkan, apakah yang paling kamu cintai? (Diri sendiri.) Semua orang mencintai dirinya sendiri.

Lalu kalau kamu ditanya, "Apakah kamu mencintai uang?" Mungkin kamu akan menjawab, "Susah mengatakannya, karena aku khan masih remaja dan belum bekerja." Ketahuilah, anak yang lebih kecil dari kamu, bahkan anak balita, sudah mencintai uang.

Uang adalah jelmaan Iblis. Semua barang di luar Tuhan adalah jelmaan Iblis. Ilmu pengetahuan yang bagus dan penting dan perlu itu pun kalau di luar Tuhan adalah jelmaan Iblis.

Iblis ber¬sembunyi di dalam barang yang kamu cintai, untuk merebut dirimu dan menguasai dirimu.

Selain membuat kamu mencintai diri sendiri dan mencintai uang, Iblis masih punya senjata ampuh lainnya untuk merebut dan menguasai kamu, yaitu kesenangan.

Tidak ada manusia yang tidak suka kesenangan. Di zaman ini ada banyak ragam kesenangan yang tersedia bagi kita, entah di mall, entah di rumah, entah di tempat-tempat wisata. Bahkan ada tempat-tempat khusus yang bisa dikunjungi jika ingin bersenang-senang.

Lihatlah barang-barang yang dijual di pasaran pada hari ini, 70% - 80% adalah untuk hiburan manusia, bukan untuk keperluan sehari-hari manusia. Coba kamu lihat setiap lembar surat ka¬bar, iklan-iklannya, beritanya, fotonya, lebih banyak untuk hiburan.

Di hari Minggu, hari pertama dalam setiap minggu, seharusnya semua orang pergi beribadah. Tetapi, apa yang terjadi? Banyak orang justru mema¬kainya untuk berfoya-foya dan bersenang-senang. Begitu tiba akhir pekan, semua orang mulai bersenang-senang.

Semakin men¬dekati akhir zaman, manusia semakin suka bersenang-se¬nang. O…, hari ini orang-orang di seluruh du¬nia, sekuat-kuatnya mencintai diri sendiri, mencintai uang, dan mencintai kesenangan! Mereka sekuat-kuatnya mencintai apa yang dicintai jiwa mereka.

Tanpa sadar, manusia telah membiarkan jiwanya yang dirusaki, diracuni, dikendalikan, dan dikuasai Iblis itu menduduki dan menguasai seluruh dirinya. Hingga manusia dengan perasaan tak bersalah telah menyalahgunakan fungsi hati, yaitu cinta kasih yang diberikan Tuhan, ke atas 3 perkara ini: mencintai diri sendiri, mencintai uang, dan mencintai kesenangan.

Ketiga hal itu adalah jebakan bagi umat manusia, khususnya jebakan bagi orang muda. SEEKers, ketahuilah! Itu adalah jebakan! Di dalamnya ada bahaya!

Siapa pun yang mencintai diri sendiri, uang, dan kesenangan, cepat atau lambat akan masuk ke dalam jebakan itu. Kalau kamu men¬cintai diri sendiri, mencintai uang, mencintai kesenangan, kamu tidak akan bisa mencintai Tuhan.

Tidak mencintai Tuhan berarti tidak mencintai yang baik, karena yang baik itu mengikuti Tuhan. Ke¬baikan yang sejati berasal dari Tuhan. Boleh dikatakan, kebaikan adalah diri Tuhan sendiri. Sebab itu, tidak mencintai Tuhan berarti tidak mencintai kebaikan.

Tidak aneh jika Firman Tuhan mengatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

SEEKers, yuk selamatkan dirimu.

Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah aku dari jebakan Iblis. Selamatkan aku dari mencintai diri sendiri, uang, dan kesenangan. Ya Tuhan Yesus, dapatkan hatiku hanya mencintai-Mu.



Hari 5 - Kamis

Kasihilah Tuhan


Ulangan 6:5
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

Syukurlah ada hukum yang akan menyelamatkan kita.

Suatu hari seorang ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Maka Tuhan Yesus mengutip perintah dalam Kitab Ulangan 6:5 yang berbunyi, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”

SEEKers, kalau kamu bertanya bagaimana cara terbaik untuk diselamatkan dari jiwamu yang telah jatuh itu, maka jawabannya adalah “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”

Tuhan sangat mencintai kamu dan ingin menyelamatkan kamu dari masa sukar dan dari jebakan Iblis. Itulah sebabnya Dia memberikan perintah yang luar biasa ini.

Hubungan kita dengan Tuhan, Sang Pencipta, bukanlah hubungan yang menekan kita dan menakutkan kita. Hubungan kita dengan Tuhan kita sangatlah indah.

Tuhan bukan hanya ingin kamu menyembah Dia atau melayani Dia, tetapi Tuhan ingin kamu mencintai Dia.

Dan bukan cuma mencintai saja, tetapi mencintai dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan.

Ya, se¬mua orang Kristen, patut mencintai Tuhan. Di dunia ini ti¬dak ada satu agama pun, selain Kristen, yang memberi perintah bahwa kita harus mencintai Tuhan. Mencintai Tuhan adalah ciri khas orang Kristen.

Untuk mendapatkan hidup yang kekal, Alkitab tidak mengatakan, bahwa kita perlu dengan segenap hati per¬caya kepada Tuhan, sebab untuk mendapatkan hidup yang kekal, cukup dengan percaya.
Tetapi mengasihi Tuhan, harus¬lah mengasihi dengan segenap hati, segenap jiwa, dan se-genap akal budi.
Apa maksudnya mencintai dengan segenap hati? (Mencintai dengan seluruh diri kita.) Segenap hati berarti memberikan seluruh diri kita untuk mengasihi Dia, menginginkan Dia, dan menaati Dia saja.

Dalam Matius 5:8, Tuhan mengatakan,“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Kitab Yakobus 4:8 juga memberi peringatan, “… sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!”

Hati kita terhadap Tuhan harus suci dan tidak “mendua hati”. SEEKers, yuk kita mohon belas kasih Tuhan agar tidak mendua hati.

Lalu apa maksudnya mencintai dengan segenap jiwa? (Mencintai dengan pikiran, emosi, dan tekad.)

Jiwa itu terdiri dari pikiran, emosi, dan tekad. Itu berarti apa yang kita pikirkan atau lamunkan, apa yang kita cintai, apa yang kita pilih, semuanya perlu disucikan hingga tidak ada barang lain di luar Tuhan yang lengket padanya.

Apa maksudnya mencintai dengan segenap kekuatan? (Seluruh kekuatan tubuh jasmani kita harus bekerja sama dengan hati dan jiwa kita untuk mencintai Tuhan.)

SEEKers, aku akan berdoa, mempersembahkan pada Tuhan hatiku, jiwaku, dan kekuatanku, untuk mencintai Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mau salah mencintai dan mendatangkan celaka. Aku mau mencintai-Mu dengan segenap hatiku, jiwaku, dan kekuatanku.



Hari 6 - Jumat

Yesus dalam Sebuah Rumah


Yakobus 4:8
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!

Ada cerita yang kurang pas, tetapi bisa menggambarkan mengapa kamu perlu mencintai Tuhan dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu.

Seorang pemuda yang kaya raya tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dengan lusinan kamar yang indah.

Suatu hari, pemuda tersebut memutuskan untuk mengundang Tuhan Yesus tinggal bersamanya di rumah itu. Dan ia memberikan kamar yang terindah di ujung ruangan bagian atas.

Malam harinya, ketika pemuda tersebut siap tidur, terdengar bunyi ketukan yang sangat keras di pintu depan. Maka ia turun untuk membuka pintu. Ternyata ia melihat bahwa iblis telah mengirim 3 roh jahat untuk menyerangnya. Setelah bertarung dengan sekuat tenaga, pemuda tersebut berhasil menutup dan mengunci pintu. Kemudian kembalilah ia ke kamarnya dalam keadaan sangat lelah.

“Bayangkan!" pikir pemuda itu. "Tuhan Yesus ada di atas, tidur dalam ruangan yang terindah sedangkan aku bertarung melawan roh-roh jahat di bawah. Mungkinkah Dia tidak mendengar?”

Keesokan harinya, sekitar tengah malam, terdengar ada yang menggedor-gedor pintu depan seolah-olah akan mendobrak pintu. Pemuda tersebut menuruni tangga lagi, membuka pintu, dan menjumpai lusinan roh jahat berusaha masuk ke dalam rumahnya yang indah.

Selama lebih dari 3 jam, pemuda itu bertarung melawan mereka dan akhirnya berhasil membuat mereka mundur. Pemuda itu sama sekali tidak mengerti. Mengapa Tuhan Yesus tidak datang untuk menolongnya?

Keesokan paginya, ia memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan. Perlahan-lahan ia berjalan dan masuk ke kamar tidur yang sangat indah tempat Tuhan Yesus. "Tuhan, saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Selama 2 malam ini saya harus bertarung dengan si jahat sementara Engkau tidur di sini. Tidakkah Engkau memperhatikanku? Bukankah aku telah memberikan kepada-Mu ruangan yang terindah di dalam rumah ini?"

“Anakku yang kukasihi," Tuhan Yesus berkata dengan sangat lembut. "Aku sungguh-sungguh mengasihi engkau dan sangat memperhatikanmu. Tetapi ketika engkau mengundang-Ku untuk tinggal di sini, engkau membawa-Ku ke kamar yang indah ini dan menutup pintu ke bagian lain dari rumah ini. Aku menjadi Tuhan atas kamar ini dan tidak ada roh jahat yang bisa masuk kemari."

“Oh, Tuhan, ampuni aku. Ambillah seluruh rumahku - semuanya jadi milikMu. Aku menyesal tidak menyerahkan kepada-Mu seluruhnya. Aku ingin Engkau mengatur semuanya."

Sekitar tengah malam, terdengar suara menggedor-gedor pintu yang sangat menakutkan. Si pemuda keluar dari kamarnya dan melihat Tuhan Yesus menuruni tangga. Ia menyaksikan dengan penuh kekaguman ketika Tuhan Yesus membuka pintu dan semua roh jahat kabur.

Cerita ini memang kurang pas, karena tidak mungkin ada kejadian seperti itu. Tetapi, inti dari cerita ini adalah: Tuhan Yesus menginginkan dirimu seutuhnya, bukan hanya sebagian. Dia akan mengambil semua yang kamu berikan kepada-Nya, dan tidak lebih dari itu. Seberapa bagian dari hati yang telah kamu berikan kepada Tuhan? Masih adakah bagian yang tidak kamu berikan kepadaNya?

Mungkin serangan-serangan itu akan datang semakin dahsyat dari hari ke hari. Mengapa tidak membiarkan Tuhan berperang untukmu? Kitab Roma 8:31 mengatakan, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”

Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku yang tidak memberikan seluruh hatiku bagi-Mu. Ya Tuhan, hari ini juga, sekarang ini, dapatkan seluruh hatiku tanpa sisa bagi-Mu. Kuasailah dan resapilah dengan kasih-Mu.



Hari 7 - Sabtu

Perintah yang Ajaib


Matius 22:37-38
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”

SEEKers, kamu perlu tahu dengan pasti, bahwa percaya saja kepada Tuhan tidak cukup. Kamu juga perlu mencintai-Nya. Mengapa? (Karena percaya membuat kamu menerima Tuhan, tetapi mencintai membuat kamu bisa menikmati apa yang kamu terima.)

Tuhan sudah memberikan diri-Nya, menyediakan segala kekayaan-Nya, ada roti surgawi, ada aliran air kehidupan, ada terang, ada wahyu, ada kesabaran, penghiburan, belas kasih, kekuatan, damai sejahtera, sukacita, keberanian, ketekunan, penguasaan diri, pengampunan, kemurahan, keagungan, kemuliaan, dan masih banyak lagi. Pendek kata, semua berkat rohani di dalam surga sudah disediakan oleh Tuhan bagimu. Masalahnya seberapa banyak yang sudah kamu nikmati dan alami?

Kadar kenikmatan kita terhadap Tuhan tergantung pada seberapa banyak kita mencintai Tuhan. Percaya adalah urusan mene¬rima, mencintai adalah urusan menikmati.

Tidak ada seorang pun yang tidak percaya Tu¬han, yang bisa mendapatkan Tuhan. Tidak ada seorang pun yang tidak percaya Tuhan, yang bisa menerima Tuhan ke dalam dirinya. Dan tidak ada seorang pun yang tidak mencintai Tuhan, bisa menik¬mati Tuhan atau mengalami segala yang disediakan Tuhan bagi anak-anak-Nya.

Dari zaman ke zaman, orang yang bisa menikmati Tuhan atau mengalami Tuhan adalah orang-orang yang mencintai Tuhan.

SEEKers, sekarang aku tahu, mengapa ada orang Kristen yang begitu penuh kekuatan, penuh iman, dan selalu bersukacita? Mereka pasti adalah orang-orang yang mencintai Tuhan sehingga mereka mengalami dan menikmati segala berkat rohani di dalam surga.

Watchman Nee, seorang hamba Tuhan, pernah menerima sebuah paket berisi barang-barang milik seorang ibu yang baru saja meninggal. Di antara barang-barang peninggalannya itu, ada secarik kertas yang bertuliskan: "Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau memberi kami satu perintah, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan se¬genap jiwamu dan dengan segenap akal budimu!"

Oh, be¬tapa dalamnya ini! Ibu yang meninggal itu pasti sudah mengalami dan menikmati segala kekayaan dan kelimpahan Tuhan, segala berkat rohani di dalam surga itu. Beliau pasti tahu betapa indahnya mencintai Tuhan dan betapa pentingnya mencintai Tuhan. Itulah sebabnya beliau bisa berterima kasih untuk perintah yang ajaib ini.

Aku berharap, kelak aku juga bisa berkata seperti itu, "Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau memberi satu perintah, "Kasihi¬lah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."

Alangkah pentingnya mencintai Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata, "ltulah hukum yang terutama dan yang pertama." Dengan kata lain, itu adalah perkara yang lebih besar daripada perkara lainnya; di mana pun ia ditempatkan, ia selalu nomor pertama.

SEEKers, aku tidak mau jadi orang Kristen yang biasa-biasa, aku juga tidak mau jadi orang Kristen yang tidak pernah mengalami dan menikmati berkat rohani di dalam surga. Aku mau mencintai Tuhan. Bagaimana denganmu?

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk perintah-Mu yang ajaib, yang menyuruhku mencintai-Mu dengan segenap hatiku, jiwaku, dan akal budiku. Ya Tuhan Yesus, tolonglah aku menjadi orang yang mencintai-Mu, mengalami dan menikmati segala berkat rohani di dalam surga.