Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh,
supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau
kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
2 Ptr. 1:10
Ngotot Cari Tuhan:

Hari 1 - Minggu

Buta Disembuhkan


Yesaya 35:5
Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

Dahulu kala, ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Dia memilih 12 murid untuk menjadi pengikut-Nya. Salah seorang dari 12 murid itu adalah Simon orang Zelot.

Mengapa harus diberi tambahan “orang Zelot”? (Karena orang Zelot punya ciri khas, yaitu memiliki semangat yang besar bagi negaranya.)

Orang-orang Zelot ingin Israel bebas dari pemerin¬tahan Roma. Mereka dengan bersemangat melaku¬kan apa saja secara diam-diam untuk menentang kerajaan Roma.

Ketika orang-orang melihat Simon, mereka dapat merasakan betapa antusiasnya Simon; ia sangat berapi-api untuk kerajaan Israel. Semangatnya sangat kentara dan dapat kamu rasakan, itulah sebabnya mereka menyebutnya Simon orang Zelot.

SEEKers, sebagai orang Kristen, yuk kita bersemangat untuk mencari Tuhan, ngotot cari Tuhan. Kita ngotot sedemikian rupa sampai orang-orang yang melihat kamu dan aku, dapat merasakannya.

Dalam Alkitab ada beberapa orang yang sangat ngotot mencari Tuhan karena mereka punya masalah, salah satunya adalah Bartimeus.

Bartimeus adalah seorang pengemis buta, anak Timeus. Ia selalu duduk di pinggir jalan di luar kota Yerikho. Suatu hari, ada hal yang tidak biasanya terjadi. Ia mendengar ada suara orang banyak yang sedang berbondong-bondong lewat.

“Apa itu?” tanyanya.

Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret lewat.”

Begitu didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, Bartimeus tidak menunggu lagi, ia segera teriak sekuat tenaga, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Ia terus berteriak-teriak sehingga menganggu orang-orang di sekitarnya.

Maka banyak orang mulai menegornya supaya ia diam. Namun, bukannya diam, Bartimeus justru semakin keras berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"

SEEKers, bisakah kamu merasakan kengototan Bartimeus? Ia tidak membuang waktu sedetik pun, karena ia tidak mau kehilangan kesempatan itu. Ia harus bertemu Tuhan Yesus, ia harus sembuh. Ia sudah mendengar banyak tentang Tuhan Yesus dan ia tahu bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya harapannya.

Itulah sebabnya ia tidak peduli teguran orang, ia tidak peduli orang-orang di sekitarnya, ia hanya mau bertemu Tuhan Yesus, maka ia berteriak lebih keras, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”

Mendengar teriakan yang ngotot dan melihat kesungguhan hati Bartimeus mencari Tuhan, maka berhentilah Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus menyuruh orang memanggil Bartimeus. Wow…, orang-orang jadi ikut bersemangat, mereka memanggil Bartimeus dan berkata kepadanya, “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."

Bartimeus menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.

Tuhan Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab Bartimeus: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

Lalu kata Tuhan Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!"

Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat yang melihat hal itu ikut memuji-muji Tuhan.

SEEKers, kamu dan aku adalah orang-orang yang buta seperti Bartimeus. Kita tidak bisa melihat hal-hal rohani, hal-hal yang berharga dan bernilai kekal. Kita lebih suka dan menghargai hal-hal duniawi yang bersifat sementara.

Jadi, yuk kita teriak seperti Bartimeus. Yuk, kita ngotot cari Tuhan agar Dia menyembuhkan kebutaan kita.

Doa:
Tuhan Yesus, kasihanilah aku! Ya Tuhan Yesus, buatlah aku bisa melihat hal-hal yang berharga dan bernilai kekal.



Hari 2 - Senin

Kutuk Jadi Berkat


Rut 1:16
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.”

Ketika terjadi kelaparan di tanah Israel, pergilah Elimelekh dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki, Mahlon dan Kilyon, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. Keduanya mengambil perempuan Moab sebagai istrinya: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut.

Semenjak menikah dengan anak Naomi, Orpa dan Rut sering mendengar cerita tentang Tuhan yang hidup. Bagaimana Tuhan pernah membebaskan umat-Nya dari Mesir secara luar biasa. Bagaimana Tuhan memelihara mereka di padang gurun. Bagaimana mereka mengalahkan penduduk Yerikho. Maka mulailah Orpa dan Rut menyembah Tuhan yang hidup.

Sayang sekali, suami Orpa dan Rut meninggal juga. Naomi, yang merasa kesepian karena suami dan kedua anak laki-lakinya sudah meninggal, ingin pulang ke negerinya, apalagi ia sudah mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan berangkat ke negerinya.

Ketika sedang di tengah perjalanan untuk pulang ke tanah Yehuda, berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu, "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya."

Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras dan berkata kepadanya, "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."

Tetapi Naomi berkata, "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? Pulanglah, anak-anakku, pergilah, …."

Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu dan minta diri, tetapi Rut tetap tidak mau pergi.

Berkatalah Naomi, "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."

Tetapi kata Rut, "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau … bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku…."

SEEKers, bisakah kamu melihat kengototan Rut? Rut ngotot tidak mau pulang kepada bangsanya dan kepada para allahnya. Ia berkata kepada Naomi, “… bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.” Ia tidak peduli walaupun ia harus kehilangan seluruh keluarganya di Moab dan teman-temannya.

Rut sudah mendengar banyak tentang Tuhan yang hidup dan ia mau menyembah Tuhan yang hidup itu, karena itu ia ngotot tidak mau pulang ke negerinya, kepada bangsanya dan allah mereka. Ia tidak peduli kalau ia sedang pergi ke negeri yang sama sekali asing baginya.

Ketika Naomi melihat, bahwa Rut ngotot untuk ikut bersama-sama dengannya, berhentilah ia memaksa Rut.

Tahukah kamu apa yang didapatkan Rut di Betlehem? Karena ia ngotot mencari Tuhan yang hidup, maka Tuhan sangat memberkatinya dan menjadikannya salah satu nenek moyang Tuhan Yesus Kristus. Padahal Rut adalah orang Moab, bangsa yang dikutuk Tuhan.

SEEKers, kalau temanku mengajakku pergi di hari Minggu sehingga tidak bisa pergi beribadah, maka aku akan menolaknya. Aku mau ngotot mencari Tuhan dan menyembah Dia dengan lebih sungguh-sungguh walaupun aku harus kehilangan teman-temanku. Bagaimana denganmu?

Doa:
Tuhan Yesus, tambahkan rasa dambaku terhadap-Mu. Buatlah aku ngotot mencari-Mu dan menyembah-Mu.



Hari 3 - Selasa

Sembuh dan Hidup


Matius 9:21
Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

Suatu kali, seorang yang bernama Yairus datang kepada Tuhan Yesus. Ia adalah kepala rumah ibadat. Sambil tersungkur di depan kaki Tuhan Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Tuhan datang ke rumahnya, karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira 12 tahun, hampir mati.

SEEKers, bisakah kamu melihat kengototan Yairus mencari Tuhan? Ia seorang kepala rumah ibadat. Dan di zaman itu, banyak kepala rumah ibadat bersama dengan para imam dan orang Farisi yang mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus. Tetapi Yairus tidak peduli, ia justru tersungkur di depan kaki Tuhan Yesus dan memohon agar Tuhan menyembuhkan anaknya yang hampir mati.

Itulah sebabnya Tuhan Yesus pun segera berjalan mengikuti Yairus menuju ke rumahnya.

Dalam perjalanan ke rumah Yairus, Tuhan Yesus didesak-desak orang banyak. Tetapi, di tengah-tengah orang yang berdesak-desakan itu, ada seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Ia sudah menghabiskan segala miliknya untuk mengobati penyakitnya, tetapi tidak ada seorang pun yang berhasil menyembuhkannya.

Suatu hari, ia mendengar tentang Tuhan Yesus, ia mendengar bagaimana Tuhan Yesus mengajar dengan penuh kuasa, ia juga mendengar bagaimana Tuhan Yesus telah mengusir setan, dan menyembuhkan banyak penyakit.

Perempuan itu tahu, Tuhan Yesuslah harapannya satu-satunya. Hanya Tuhan Yesuslah yang bisa menyembuhkannya. Maka ia dengan ngotot mencari Tuhan Yesus.

Dan saat ini ia sudah sangat dekat dengan Tuhan Yesus. Ia terus berusaha mendesak maju untuk mendekati Tuhan Yesus dari belakang.

Ia bermaksud menjamah jumbai jubah Tuhan Yesus, karena katanya dalam hatinya, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."

SEEKers, ternyata benar. Begitu ia menjamah jumbai Tuhan Yesus, seketika itu juga berhentilah pendarahannya.

Lalu kata Yesus, "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus, "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau."

Tetapi Tuhan Yesus berkata, "Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku."

Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan Tuhan Yesus dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Tuhan Yesus dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. Maka Tuhan Yesus berkata kepada perempuan itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

SEEKers, sudahkah kamu melihat kengototan perempuan yang 12 tahun sakit pendarahan itu? Banyak orang menjamah Tuhan Yesus dan mendesak-desak Tuhan Yesus, tetapi tidak ada kuasa yang keluar dari diri Tuhan. Tetapi karena kengototan perempuan itu, maka ada kuasa keluar dari diri Tuhan Yesus dan menyembuhkannya.

Saat itu, ketika Tuhan Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!"

Tetapi Tuhan Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus, "Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat." Syukurlah Yairus percaya sehingga anaknya yang sudah mati pun dibangkitkan.

SEEKers, banyak orang sakit pendarahan hingga akhirnya mati. Maksudnya, mereka tidak selera terhadap Tuhan, tidak suka beribadah, sehingga akhirnya kerohaniannya mati. Karena itu kita perlu ngotot menjamah Tuhan hingga disembuhkan dan hidup.

Doa:
Tuhan Yesus, buatlah aku ngotot mencari-Mu sehingga Engkau bisa menyembuhkan penyakit rohaniku dan membangkitkan aku dari kematian rohani.



Hari 4 - Rabu

Penuh Roh Kudus


Efesus 5:18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.

Salah seorang dari isteri-isteri para nabi menceritakan masalahnya kepada Elisa, "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."

Jawab Elisa kepadanya, "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."

Berkatalah perempuan itu, "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."

Lalu berkatalah Elisa, "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

Maka perempuan itu melakukan persis seperti yang diperintahkan oleh Elisa. Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya, "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya, "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

Kemudian pergilah perempuan itu menceritakan semua itu kepada Elisa, dan Elisa berkata, "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."

Andai janda itu bisa mengumpulkan lebih banyak minyak, maka minyak pasti masih akan terus mengalir.

Minyak itu melambangkan Roh Kudus dan bejana kosong itu melambangkan diri kita, yang rela digali oleh Tuhan untuk dikosongkan sehingga ada lebih banyak tempat untuk dipenuhi oleh Roh Kudus.

Semakin banyak tempat kosong di dalam kita, semakin banyak Roh Kudus memenuhi diri kita.

SEEKers, apakah yang memenuhi hati dan pikiranmu? Pasangan ideal? Cerita film? Ambisi untuk jadi juara? Baju keren? Uang? Mimpi-mimpi atau khayalan-khayalan? Masa depan gemilang? Iri hati? Dengki? Kemarahan? Kebencian? Dendam? Dosa?

Marilah kita berdoa, memohon kepada Tuhan agar semua itu digali lebih dalam, dan dibuang jauh-jauh sehingga ada lebih banyak tempat yang kosong, agar Roh Kudus dapat memenuhi kita.

Kita perlu dikosongkan terus-menerus, bukan sekali saja, tetapi terus-menerus, setiap hari, setiap saat. Tanpa mengosongkan diri, Roh Kudus tidak akan memenuhi kita.

Jangan biarkan minyak berhenti mengalir karena bejana kosong sudah habis. Yuk kita ngotot mengosongkan diri terus-menerus. Begitu ada hal-hal duniawi, hal-hal jahat, hal-hal kotor dan gelap, memenuhi kita, cepat-cepat bertobatlah, berdoa mohon Tuhan membuangnya segera.

Begitu ada kemarahan, kebencian, iri hati, memenuhi hatimu, segeralah minta tolong pada Tuhan untuk menggalinya.

Pekerjaan Roh Kudus bukan setelah satu kali kosong lalu dipenuhi untuk selama-lamanya, melainkan terus kosong dan terus dipenuhi.

Ada satu hal lagi yang sangat penting, yakni di manakah janda itu menuangkan minyak? (Di dalam rumah yang pintunya ditutup.)

Itu berarti semua urusan adalah urusanmu dengan Tuhan. Semua kesulitan dan kemenangan adalah urusanmu pribadi dengan Tuhan. Jadi, kalau ada masalah atau peristiwa, tidak perlu bersungut-sungut atau menyalahkan orang lain. Masuklah ke dalam rumah dan tutuplah pintu, berdoalah, mohon Tuhan memberimu kerendahan hati hingga rela menerima apa pun yang Tuhan aturkan bagimu. Maka Roh Kudus akan memenuhimu.

SEEKers, yuk kita ngotot mengosongkan diri agar dipenuhi Roh Kudus.

Doa:
Tuhan Yesus, aku damba dipenuhi Roh Kudus. Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu siap memenuhiku asal aku mau terus mengosongkan diriku. Selamatkan aku dari banyak hal yang memenuhi aku.



Hari 5 - Kamis

Lebih Aktif


Hosea 6:3
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.

Pernahkah kamu mendengar cerita mengenai Lot? Siapakah yang lebih menonjol dalam cerita-cerita itu, Abraham atau Lot?

Lot bukan seorang yang ngotot mencari Tuhan. Ia hanya seorang pengikut yang pasif. Suatu hari, berfirmanlah Tuhan kepada Abram (saat itu namanya masih Abram dan belum menjadi Abraham), “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.”

Lalu Tuhan juga berjanji akan membuat Abram menjadi bangsa yang besar, dan memberkati Abram serta membuat namanya masyhur; dan Abram akan menjadi berkat. Siapa pun yang memberkati Abram akan diberkati Tuhan dan siapa pun yang mengutuk Abram akan dikutuk Tuhan.

Maka pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengannya. Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.

Menurutmu, apakah Lot yang berinisiatif mengikuti Abram, pamannya, ataukah karena Abram yang mengajaknya?

Lot tidak pernah berinsiatif menempuh jalan Tuhan. Di Alkitab, tidak ada 1 ayat pun yang menunjukkan Lot pernah berinsiatif dalam hal ini.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu seperti Lot, seorang pengikut yang pasif? Mungkin dulu kamu adalah pengikut yang pasif karena seseorang selalu membawamu menempuh kehidupan gereja. Namun, hari ini, sekarang, kamu tidak lagi pasif, kamu adalah seorang remaja yang ngotot mencari Tuhan! Haleluya!

Kamu ngotot untuk dicelikkan dari kebutaan rohani. Kamu ngotot untuk menyembah Tuhan yang hidup dan mendapat berkat. Kamu ngotot untuk disembuhkan dari penyakit rohani dan dibangkitkan dari kematian rohani. Kamu ngotot untuk dipenuhi oleh Roh Kudus. Haleluya!

Lot seharusnya berkata kepada Abraham, "Paman Abraham, tidak peduli engkau memilih jalan Tuhan atau tidak, aku akan tetap memilihnya. Walaupun aku lebih muda darimu, aku akan menjadi pemimpin dalam hal mengikuti Tuhan dan mengajak engkau mengikuti aku." Ini bukan sombong tapi ngotot mencari Tuhan.

Berkali-kali Tuhan menampakkan diri kepada Abraham, tetapi Tuhan tidak pernah menampakkan diri pada Lot. Mengapa? (Karena Lot tidak pernah ngotot mencari Tuhan.)

Suatu kali, Tuhan beserta 2 orang malaikat-Nya menampakkan diri kepada Abraham. Tuhan sekali lagi mengulang janji-Nya kepada Abraham dan Tuhan juga mengatakan pada Abraham apa yang akan dilakukannya terhadap kota Sodom dan Gomora.

Abraham ingat akan Lot, keponakannya, yang tinggal di kota itu. Maka Abraham berdoa syafaat untuk Lot.

Karena doa Abraham, Tuhan bermaksud menyelamatkan Lot sebelum Dia menghukum kota Sodom dan Gomora. Tetapi, bukan Tuhan sendiri yang datang kepada Lot dan berfirman agar Lot keluar dari kota itu. Tuhan mengutus 2 orang malaikat-Nya untuk menyeret Lot dan keluarganya keluar dari Sodom dan Gomora.

Mengapa bukan Tuhan yang sendiri yang menampakkan diri pada Lot? (Karena Lot tidak ngotot mencari Tuhan. Lot pasif.)

Tuhan tidak pilih kasih, asal kamu ngotot mencari-Nya, Dia pasti akan datang.

SEEKers, kadang-kadang aku merasa Tuhan sudah berbicara kepadaku entah melalui Firman yang disampaikan di ibadah hari Minggu, entah melalui orang tuaku, entah melalui renungan yang kubaca, tetapi aku membiarkannya lewat. Aku kurang ngotot bertobat dan datang pada Tuhan untuk mendapat terang yang lebih dalam.

Aku mau bertobat dan lebih ngotot lagi mencari Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, aku memang ikut orang tuaku datang beribadah, tetapi aku tidak mau pasif terus. Aku mau ngotot mencari-Mu. Berkatilah aku, Tuhan.



Hari 6 - Jumat

Tidak Menyerah


Ibrani 12:3
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Apa yang kamu lakukan jika kamu tahu bahwa ada berkat berlimpah-limpah, berkat yang luar biasa, tetapi berkat itu bukan untuk kamu?

Apakah kamu akan cari ide, cari akal, cari tahu, pokoknya berusaha mendapatkan berkat itu dengan cara apa pun? Atau kamu akan mengasihani diri dan berkata, “Memang nasibku kurang baik”?

Yakub bukan seorang yang mengasihani diri. Yakub berusaha keras untuk mendapatkan berkat itu. Padahal secara logika, ditinjau dari segi apa pun, ia tidak mungkin mendapatkan berkat itu.

Berkat itu hanya diperuntukkan bagi anak sulung dan Yakub bukan anak sulung. Bagaimana caranya mengubah posisi sebagai anak kedua menjadi anak sulung?

Yakub tetap ngotot, ia terus memikirkan cara untuk mendapatkan berkat itu. Karena itu ketika suatu hari, Esau, kakaknya, pulang dari berburu dan terlihat lelah, ingin makan masakannya, Yakub tidak membuang kesempatan itu.

Hari itu, Yakub sedang memasak sesuatu, mungkin sup kacang merah. Dan Esau baru saja pulang dari padang, ia berjalan dengan lelah dan berkata kepada Yakub, “Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah."

Yakub langsung menjawab, “Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."

Kalau aku jadi Yakub, aku tidak akan berkata seperti itu karena rasanya tidak masuk akal menyuruh orang menjual hak kesulungannya seharga sepiring makanan. Aku pasti dianggap konyol dan bodoh.

Tetapi, Yakub melakukannya dan berhasil. Karena Esau menjawab, “Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Ternyata bukan Yakub yang konyol dan bodoh tetapi Esau.

Untuk memastikan penjualan hak kesulungan itu, Yakub menyuruh Esau bersumpah. Esau pun bersumpah.

Sebagai gantinya, Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu. Esau makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Alangkah sayangnya, Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Karena Yakub begitu ngotot ingin mendapatkan berkat itu, maka Tuhan benar-benar memberikan berkat itu kepadanya. Bagaimana caranya?

Ketika tiba waktunya bagi Ishak untuk memberkati Esau, Ishak menyuruh Esau berburu dan memasak hasil buruan itu lalu membawanya kepada Ishak, bapanya, dan setelah memakan masakan Esau, Ishak akan memberkatinya. Saat itu mata Ishak sudah kabur dan ia tidak bisa melihat lagi.

Itu adalah rencana Ishak, tetapi Tuhan mengubahnya. Ribka, ibu Yakub dan Esau, mendengar perintah Ishak kepada Esau itu. Maka Ribka segera menyusun rencana.

Ribka menyuruh Yakub mengambil anak kambing peliharaan mereka dan mengolahnya menjadi makanan enak kesukaan Ishak.

Karena Esau adalah seorang yang berbulu badannya, sedangkan Yakub adalah seorang yang berkulit licin, maka Ribka mengambil pakaian indah kepunyaan Esau untuk dipakaikan kepada Yakub, dan Ribka juga menutup kedua tangan dan leher Yakub dengan kulit dari anak kambing itu.

Dengan tipuan itu, Yakub mendapatkan berkat yang adalah hak anak sulung. Berkat yang didapatkan Yakub adalah embun, tanah subur, gandum serta anggur berlimpah-limpah, dan menjadi tuan atas bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa, bahkan atas saudara-saudaranya.

Yakub yang tidak mempunyai apa-apa, tetapi karena ngotot maka ia mendapatkan berkat berlimpah-limpah. Sebaliknya Esau yang sudah mempunyai semuanya, tetapi karena pasif maka ia kehilangan semuanya.

SEEKers, kamu pasti tidak mau konyol dan bodoh seperti Esau. Aku juga tidak mau. Yuk, kita ngotot mencari Tuhan seperti Yakub hingga kita bisa menikmati semua kekayaan dan kelimpahan Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, jadikan aku orang yang ngotot mencari Engkau hingga aku mendapatkan segala kekayaan dan kelimpahan-Mu. Ya Tuhan Yesus, jangan biarkan aku pasif seperti Esau sehingga rugi besar.



Hari 7 - Sabtu

Seluruh Keluarga Diberkati


Kisah Para Rasul 10:2
Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

Dulu, selain orang-orang Yahudi, tidak ada satu bangsa pun di muka bumi yang mengenal dan menyembah Tuhan yang hidup. Itulah sebabnya mereka disebut kafir.

Tetapi, melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib, Tuhan tidak lagi membeda-bedakan antara orang Yahudi dan orang kafir. Semua bangsa dan suku bangsa berhak mendapatkan keselamatan.

Tetapi bagaimana caranya agar orang-orang Yahudi mau memberitakan Injil ini kepada orang kafir? Sulit sekali bagi para rasul dan murid-murid yang berlatar belakang Yahudi untuk mendekati orang-orang bukan Yahudi.

Tuhan memakai seorang kafir yang ngotot mencari Tuhan. Orang itu bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia, seorang kafir murni. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Tuhan dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Tuhan.

Kira-kira jam 3 petang, ketika sedang berdoa, Kornelius melihat seorang malaikat Tuhan yang berkata, "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Tuhan dan Tuhan mengingat engkau. Dan sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama Simon dan yang disebut Petrus."

Kornelius segera melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, tanpa menunggu lagi.

Ketika orang-orang suruhan Kornelius sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul 12 tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.

Tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata, "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"

Tetapi Petrus menjawab, "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir." Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."

Hal ini terjadi sampai 3 kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit. Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu.

Tetapi ketika orang-orang suruhan Kornelius datang dan menjelaskan semuanya, mengertilah Petrus. Tuhan tidak lagi membeda-bedakan orang. Ia mau menyelamatkan baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi. Lebih-lebih, setelah ia mendapat konfirmasi dari Roh yang mengatakan, "Ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari."

Kornelius sangat bersemangat. Ia tahu bahwa keselamatan akan datang, jadi ia mengundang semua kerabat dan teman.

Mulailah Petrus memberitakan mengenai Tuhan Yesus di rumah Kornelius. Dan ketika Petrus sedang berkata-kata, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.

Hari itu semua orang di rumah Kornelius berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Tuhan. Lalu mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus.

SEEKers, karena ada Kornelius yang ngotot mencari Tuhan, maka Tuhan punya pintu untuk membawa keselamatan masuk ke kalangan bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Dan karena kengototannya, Kornelius benar-benar mendapatkan keselamatan, bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk semua keluarga besarnya dan handai taulannya.

Doa:
Tuhan Yesus, buatlah aku lebih ngotot mencari Tuhan. Jangan biarkan aku menghabiskan waktuku dengan percuma. Aku mau gara-gara aku ngotot mencari-Mu, seluruh keluarga dan temanku diselamatkan.